Pure Water Care
Apartemen Sentra Timur Tower Hijau Unit H08EB
Jl. Pahlawan Komarudin Raya Sisi Timur Toll Lingkar Luar Pulo Gebang Jakarta Timur
Pembelian WA ke 08121306654,
Website: www.purewatercare.com Email: purewatercare@gmail.com
Jam Pelayanan :WFO: Selasa, Rabu,Kamis, Sabtu (Pukul 08.00 s/d 17.00 wib), WFH: Senin, Jumat, Minggu
Maaf, hari senin, jumat, minggu toko WFH, tinggalkan pesan WA ke 0812-130-6654, kami akan melayani di hari selasa, rabu, kamis, sabtu
Cara pengujian daya serap (iodine) dapat di lakukan menggunakan Metalynblue, dengan cara sbb :
1. Bersihkan karbon yang akan di uji (di siram / bilas dengan air jika kondisi karbon banyak debu karbonnya) ,
khusus karbon yang sudah bersih tidak perlu di lakukan pembersihan lagi
2. Siapkan air dalam gelas.., lalu teteskan cairan metalynblue tersebut dalam air sehingga air berubah warna menjadi kebiruan
3. Masukan carbon yang sudah di bersihkan tersebut ke dalam cairan yang sudah kita campur tadi
4. Aduk2 beberapa menit , anda akan melihat warna dari air tersebut akan menjadi bening kembali, itu di karenakan carbon
menyerap cairan metalyn dengan baik.
Secara ringkas karbon aktif yang biasa digunakan untuk mengolah emas mempunyai spesifikasi sebagai berikut:
Total ash content max: 4%
Moisture content max: 5%
Apparent density (Bulk Density = Berat Jenis): 450-550 kg/m3
Mean particle diameter : 6x12 mesh min. 2.48 mm atau 8x16 mesh min. 1.55 mm
Bahan pembuat : batok kelapa
Iodine number : 800 atau 1000 mg/g
Selain untuk mengadsobrsi pada emas, karbon aktif juga bisa digunakan untuk mengadsorbsi senyawa sianida termasuk bahan beracun berbahaya (B3) pada aliran air sungai. Sianida banyak digunakan dalam berbagai industri seperti
serat sintetik (akrilonitril), petrokimia, baja, pertambangan dan pelapisan logam (electroplating).
Sebagai akibat dari pemakaian bahan beracun dan berbahaya tersebut, umumnya kegiatan-kegiatan itu menghasilkan
limbah yang masih mengandung sianida yang berpotensi mencemari lingkungan di sekitarnya.
Berbagai upaya digunakan untuk mengurangi pencemaran lingkungan tersebut, salah satunya dengan penyerapan
karbon aktif yang ditentukan melalui pengamatan pengaruh pH, konsentrasi penyerap dan waktu.
Penambahan ion Cu2+ sebagai katalis telah diteliti pula. Hasil menunjukkan bahwa penambahan karbon aktif sebanyak 25 g/l
pada pH 10,5 dapat menurunkan konsentrasi sianida sebesar 20 % dalam waktu 8 jam. Penambahan ion Cu2+ (100 mg/l)
pada larutan sianida telah meningkatkan penyerapan sebesar 55 % dalam waktu 2 jam. Penyerapan ion sianida dengan
karbon aktif yang telah direndam dengan larutan Cu2+ (0,5 %) meningkat menjadi 82 % dalam waktu 2 jam.
Karbon aktif juga digunakan untuk menyerap kandungan logam berat Pb (Plumbum = Timbal) dan Cd (Cadmium).
Logam berat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia sebagai penghalang kerja enzim, sehingga proses metabolisme tubuh
terputus. Lebih jauh lagi logam berat akan bertindak sebagai penyebab alergi, mutagen, teratogen atau karsinogen bagi
manusia. Jalur masuknya adalah melalui kulit, pernapasan dan pencernaan. Logam berat jika sudah terserap ke dalam tubuh maka tidak dapat dihancurkan tetapi akan
tetap tinggal di dalamnya hingga nantinya dibuang melalui proses ekskresi. Hal serupa juga terjadi apabila suatu
lingkungan terutama di perairan telah terkontaminasi (tercemar) logam berat maka proses pembersihannya akan sulit
sekali dilakukan. Sedikitnya terdapat 80 jenis dari 109 unsur kimia di muka bumi ini yang telah teridentifikasi sebagai
jenis logam berat. Berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis.
Jenis pertama adalah logam berat esensial, di mana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup,
namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn dan lain sebagainya.
Sedangkan jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau beracun, di mana keberadaannya dalam
tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain.
Kontaminasi logam berat terutama Pb dan Cd di lingkungan merupakan masalah besar dunia saat ini.
Untuk keperluan tertentu kami menyediakan ukuran mesh 6-12 dan 8-30 atau sesuai permintaan dengan iodine number absorption mulai dari 700 s/d 1000 mg/g.
Untuk order jenis tertentu ini diperlukan minimum order sebanyak 1,5 ton (1500 kg) dengan harga mengikuti tabel dibawah ini:
No
Item
Mesh (Inchi)
Iodine Number (mg/g)
Kemasan/Bag
Harga/Kg
Ongkos Kirim (Rp)
Jakarta
Bodetabek+Jawa
Luar Jawa
1.
Karbon Aktif Lokal (Batok Kelapa)
mesh 6-12
<800
50Kg
Rp.10.000,-
Rp250/kg
Rp500/kg
Rp750/kg
<1000
50Kg
Rp.15.000,-
Rp250/kg
Rp500/kg
Rp750/kg
mesh 8 - 30
<800
50Kg
Rp.10.000,-
Rp250/kg
Rp500/kg
Rp750/kg
<1000
50Kg
Rp.15.000,-
Rp250/kg
Rp500/kg
Rp750/kg
mesh 12-40
<800
50Kg
Rp.10.000,-
Rp250/kg
Rp500/kg
Rp750/kg
<1000
50Kg
Rp.15.000,-
Rp250/kg
Rp500/kg
Rp750/kg
Untuk pembelian mohon hubungi nomor HP/WA di atas (diheader) atau klik keranjang belanja ini
Harga adalah Franco Jakarta belum termasuk ongkos kirim, beaya pengiriman disesuaikan dengan jumlah order dan wilayah pemesan.
Waktu pengiriman untuk luar jawa +/- 1 minggu.
Sistem pembayaran cash atau via transfer ke salah satu rekening berikut ini:
Nama Bank : Bank Mandiri
Cabang : Perumnas Klender Jaktim
Atas nama : Murdiyanto No. Account : 1660-0000-7749-5
Nama Bank : BCA
Cabang : Menara Bidakara Jaksel
Atas nama : Murdiyanto No. Account : 450-119-8573
Nama Bank : BRI
Cabang : Kalimalang Jaktim
Atas nama : Murdiyanto No. Account : 0997-0102-8965-538
Saat ini dengan perkembangan teknologi mulai banyak aplikasi penggunaan silika pada industri semakin meningkat terutama dalam penggunaan silika pada ukuran partikel yang kecil sampai skala mikron atau bahkan nanosilika. Kondisi ukuran partikel bahan baku yang diperkecil membuat produk memiliki sifat yang berbeda yang dapat meningk
Proses akhir pengolahan pasir kuarsa menjadi gelas dan kaca, yaitu dengan jalan meleburkannya bersama bahan-bahan lain seperti soda dan kapur dalam tungku peleburan.
Sebagai bahan pembentuk gelas kontribusi silica (SiO2) sangat dominan. Unsur lain seperti soda (Na2O) dimanfaatkan dalam proses pencairan, sedangkan kapur (CaO dan MgO) berfungsi seb
Proses akhir pengolahan pasir kuarsa menjadi gelas dan kaca, yaitu dengan jalan meleburkannya bersama bahan-bahan lain seperti soda dan kapur dalam tungku peleburan.
Sebagai bahan pembentuk gelas kontribusi silica (SiO2) sangat dominan. Unsur lain seperti soda (Na2O) dimanfaatkan dalam proses pencairan, sedangkan kapur (CaO dan MgO) berfungsi seb